top of page

Kisah Pertobatan

Kisah Viktor, seorang mantan pengedar narkoba yang terkenal, bertobat menjadi seorang pendeta.



Salah satu kisah inspiratif yang saya sukai adalah kisah tentang pertobatan karena kisah semacam ini menunjukkan kebesaran kasih Tuhan, terutama kepada mereka yang "tersesat". Pertobatan biasanya diawali dengan peristiwa-peristiwa dalam hidup seseorang yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Peristiwa-peristiwa ini seringkali merupakan peristiwa yang tragis atau dimana mereka merasa terpuruk oleh keadaan yang ada. Walaupun begitu, tidak semua orang menemukan titik balik dalam hidupnya ketika mereka berada dalam keadaan terpuruk. Setelah pertobatan pun, masih banyak tantangan dan cobaan yang membayangi hidup mereka. Tetapi kisah-kisah seperti inilah yang biasa menginspirasi para pembacanya karena perjuangan mereka untuk bangkit kembali.


Viktor adalah seorang yang mempunyai "bisnis" penyeludupan narkoba besar-besaran di Asia Tengah pada tahun 1990an. Viktor sangat lihai dalam pekerjaannya sehingga dia pun ditawari kesempatan untuk menyeludupkan narkoba di perbatasan Afganistan dan memperluas daerah operasinya. Tetapi kesuksesannya berakhir ketika dia ditangkap dengan barang bukti heroin seberat hampir 9 pon pada tahun 1996. Bagi Viktor itu seperti akhir dari segalanya, tetapi bagi Tuhan itu adalah sebuah permulaan.


Hukuman penjara yang lama membuat keadaan mentalnya terus memburuk, dia bahkan ingin bunuh diri. Tetapi Tuhan mempunyai rencana-Nya untuk Viktor. Suatu hari, teman penjaranya mendapat paket dari ibunya yang berisikan Injil Yohanes dari Perjanjian Baru. Dia kemudian menawarkan Viktor untuk membacanya, Tetapi Viktor menolaknya. Setelah beberapa waktu, keadaan Viktor semakin suram dan dia tidak bisa tidur, akhirnya dia memutuskan untuk membaca Injil tersebut.


Pada awalnya, Injil tersebut tidak masuk akal bagi Viktor: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah". Viktor pun berhenti membaca dan menaruhnya kembali. Malam-malam berikutnya, Viktor kembali tidak bisa tidur dan ditengah keputus-asaannya, dia sekali lagi membuka alkitab. Kali ini, Viktor tidak bisa berhenti membaca. Pembacaan tentang kehidupan kekal menarik perhatian Viktor. Dia sangat menginginkan kehidupan kekal, bahkan lebih dari keinginannya untuk keluar dari penjara. Ketika dia lanjut membaca, dia merasakan kehadiran Tuhan dengan cara yang luar biasa.


Suatu ketika, sesama tahanan mencoba menyelundupkannya satu paket obat-obatan, tetapi Viktor menolaknya dan sebaliknya beralih ke paket aslinya yang berisi Injil Yohanes. Viktor telah memilih kehidupan dibandingkan obat-obatan yang dia tahu adalah kematian baginya.


Pada saat itu pula, Viktor menerima kabar buruk. Dia didiagnosa dengan penyakit yang mematikan yang diprediksi akan membunuhnya dalam waktu satu setengah tahun. Alih-alih merasa terpukul, Viktor merasa yakin bahwa dia akan masuk Surga dan malah menunjukkan sukacita yang tidak dapat dimengerti oleh teman tahanannya. Hebatnya lagi, penyakitnya tidak memburuk.


Sebagai ungkapan rasa syukurnya, Viktor dan yang lainnya memulai sebuah gereja, dan mulai berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, memainkan alat musik dan berdoa. Viktor kemudian segera mulai bersaksi kepada sesama narapidana melalui sistem mikrofon penjara.


Ketika Viktor dibebaskan dari penjara, ia memutuskan untuk melanjutkan perannya sebagai seorang pendeta dengan belajar teologi di sebuah perguruan tinggi. Selama masa studinya, ia mulai bekerja di antara pecandu narkoba di pusat rehabilitasi dan mulai membagikan Firman Tuhan kepada mereka. Sekarang, Viktor menggembalakan sebuah gereja bawah tanah di Asia Tengah, tempat dia, bersama dengan beberapa anggota jemaatnya, bekerja tanpa lelah untuk membagikan Injil kepada masyarakat.


Salah satu perumpamaan tentang pertobatan yang paling terkenal dalam Kitab Injil adalah perumpamaan tentang anak yang hilang. Dalam perumpamaan ini Tuhan mengajar bahwa hidup dalam dosa dan mementingkan diri sendiri, dalam pengertiannya yang terdalam, merupakan pemisahan dari kasih, persekutuan, dan kekuasaan Allah. Tetapi karena kasih Allah yang besar, maka setiap kita yang bertobat mendapatkan pengampunan dan Allah dengan sukacita menyambut kedatangan kita kembali. Hal ini senada dengan Injil berikut:


Lukas 15:31-32

Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.

Semoga Kisah ini bermanfaat, Tuhan memberkati.


5 views0 comments

Recent Posts

See All

EDISI RENUNGAN

Pertama kali saya memulai pekerjaan ini karena terinspirasi oleh kesaksian-kesaksian kristiani yang saya baca atau dengar. Begitu sering...

Commentaires


bottom of page