Sesuatu terjadi pada saya; saya menjadi penuh kebencian, kepahitan, dan amarah. - "Cowboy"
Saya seorang pensiunan koboi rodeo yang berusia lima puluh satu tahun. Masa kecil saya "senormal" anak-anak yang hidup tanpa ayah dan seorang ibu yang berjuang melawan alkoholisme dan depresi. Saya dibesarkan oleh kakek nenek saya. Kami tinggal di sebuah pertanian kecil di Indiana Tengah dan hidup dengan berburu, memancing, dan banyak kerja keras. Nenek saya adalah wanita paling manis yang pernah saya temui, dan dia tidak pernah bertemu orang asing. Kakek saya adalah orang baik yang percaya pada kerja keras dan selalu membagikan banyak tugas untuk dilakukan. Namun, ketika dia minum, dia memiliki sifat buruk. Kami bergaul dengan baik ketika saya masih kecil, bekerja, berburu, dan memancing bersama. Dia yang mendengarkan ceritaku tentang impianku untuk koboi rodeo.
Masa kecil saya berakhir ketika saya berusia sembilan tahun dengan telepon dari ibu saya. Dia mabuk dan tertekan. Dia ingin berbicara dengan saya, tetapi nenek saya enggan membangunkan saya karena sudah larut malam. Saya terbangun karena keributan di telepon. Ketika saya mengambil telepon yang lain, saya mendengar suara tembakan. Ibuku mengambil nyawanya, dan itu adalah akhir masa kecilku. Saya tahu keluarga saya bermaksud baik, tetapi untuk beberapa tahun ke depan hidup saya penuh dengan janji yang hancur. Satu demi satu berjanji untuk membawa saya ke keluarga mereka, padahal yang saya inginkan hanyalah keadaan seperti dulu.
Saya menjadi penuh kebencian, kepahitan, dan amarah. Hubungan saya dengan kakek-nenek saya tidak pernah sama lagi. Saya menjadi sangat tertutup, mengisolasi diri selama berjam-jam dan terkadang berhari-hari di kamar saya. Saya sangat pemberontak sehingga kakek saya tidak punya pilihan selain mendisiplinkan saya dengan satu-satunya cara dia tahu caranya; dengan cara memukuli saya dengan kepalan, ranting, atau cambuk. Saya harus mengakui kalau untuk sebagian besar kasus, saya pantas mendapatkannya. Saya berusia empat belas tahun ketika saya meninggalkan rumah pertama kali, mengejar impian menjadi seorang koboi. Saya akhirnya bekerja untuk pertunjukan Wild West dan Rodeo, hidup seperti 'Carney' di sebuah sirkuit. Aku terlalu muda dan kecil untuk hidup sendirian.
Pada tahun yang sama, saya diperkosa oleh seorang pengemudi truk ketika sedang menumpang. Ini semakin menguatkan saya untuk tidak mempercayai orang lain dan menambah kemarahan saya, tetapi saya tidak pernah membiarkannya menghentikan saya. Saya akan pulang pada musim gugur dan memenuhi janji yang dibuat kepada nenek saya untuk menyelesaikan sekolah, pergi lagi di musim semi. Saya senang berada di jalan dan naik tanpa pelana - menungangi kuda atau banteng. Jalanan menjadi pelarian saya. Saya tidak tahu bagaimana cara menemukan apa yang saya cari dalam hidup saya, jadi apa yang saya temukan adalah shabu. Saya berumur lima belas tahun, marah, pahit, dan merasa ditolak. Satu-satunya hal yang saya temukan untuk menghilangkan rasa sakit saya adalah narkoba.
Saya terus berjalan ke arah kehancuran untuk beberapa tahun berikutnya, dan kemudian setelah melakukan beberapa operasi, menjadi kecanduan Demerol dan Morphine. Saya kehilangan kendali untuk beberapa tahun ke depan, mengejar impian saya untuk menjadi juara. Saya mengonsumsi speed (sejenis obat) untuk membangunkan saya sehingga saya bisa menunggang (kuda atau banteng), kemudian meminum analgesik untuk menghilangkan rasa sakit. Dan tentu saja, seperti ibu dan kakek saya, alkohol juga menjadi elemen dalam hidup saya. Saya akhirnya menjadi seperti mereka. Aku mabuk, penuh kebencian, dan aku tidak punya masalah untuk menunjukkannya. Kekosongan dalam hidup saya tidak akan pernah dapat diisi dengan obat-obatan atau alkohol.
Saya tidak tahu apa-apa tentang Tuhan atau Yesus, selain koboi yang berdoa sebelum mereka menunggang. Koboi-koboi ini juga akan pergi ke bar untuk "berburu" pasangan seksual setelah rodeo. Di mataku, mereka hanya lelucon dan saya mengolok-olok mereka dan Tuhan mereka. Sekitar tahun 1981, dan saya berusia dua puluh satu tahun. Saya telah berkompetisi di sirkuit dengan menunggang kuda dan banteng tahun itu. Saya berkompetisi dengan banyak cedera musim itu, jadi saya memutuskan untuk masuk rodeo di Davey, Florida. Menang, kalah, atau seri, saya akan mengambil waktu istirahat untuk memulihkan diri.
Setelah terlempar, diinjak, dan terseret, saya menemukannya (wanita) berdiri di tengah orang banyak menatap saya dengan mata biru besar dan rambut pirang. Namanya Jennifer, tapi aku memanggilnya Jen. Dia adalah seorang penari dan menyukai kokain. Sejujurnya, saya akan mendengus, merokok, atau menelan apa pun yang dapat menghilangkan rasa sakit saya dan membuat saya melupakan masa lalu. Dia memiliki akses tanpa batas ke narkoba ini dan mengarahkan saya kepada kokain freebase.
Sekitar satu tahun kemudian dan kehilangan lima puluh pound berat badan, saya terpaksa meninggalkan sumber narkoba yang sangat saya sukai ini. Saya tidak bisa bekerja dan tidak punya uang untuk mendukung kebiasaan narkoba saya. Setelah mencoba melakukan beberapa perampokan dan hal-hal bodoh lainnya, saya menemukan diri saya tergeletak di bawah dermaga di pusat kota dengan para tunawisma. Ini adalah hal terakhir yang saya ingat sebelum saya ditendang di sisi perut dan terbangun. Ketika hendak menggerakkan badan, saya menyadari bahwa saya tidak bisa membuka mata. Saya merasakan sesuatu bergerak di hidung dan mulut saya. Lalat mulai menghinggapi saya, dan ada belatung di mulut dan hidung saya. Pria yang menendang saya adalah pria berambut panjang, dan dia menjelaskan kepadaku bahwa dia memeriksa apakah saya masih hidup dan mencoba membantu para gelandangan. Dia membersihkan saya dan membelikan saya sarapan. Sarannya kepada saya adalah kembali ke utara (Indiana) di mana orang-orang peduli kepada saya. Itu adalah saran yang logis bagi saya, jadi saya pulang ke Indiana dengan menumpang. Saya sangat ingin mendapatkan kokain karena gejala kecanduan dari morfin. Saya kemudian menemukan diri saya di bawah jembatan lain di dekat negara bagian Lakeland, Florida. Satu-satunya yang tersisa dari masa laluku adalah tas perlengkapan rodeo, topi koboi, dan tentu saja rasa sakitnya. Saya ingat kala itu saya menjadi takut tidur karena saya mungkin tidak akan bangun lagi. Lalu aku mendengar suara rem memekik. Seorang anak muda dengan topi koboi datang memeriksa saya. Dia bertanya apakah saya seorang koboi dan membutuhkan bantuan. Saya menjawab, "hanya koboi yang buruk; Saya perlu bantuan."
Dia membawa saya ke gereja ayah tirinya. Namanya Mikey, dan nama ayah tirinya adalah Paul. Paul mengajukan pertanyaan yang sangat penting kepada saya hari itu. Dia bertanya apakah saya percaya bahwa Tuhan dapat menyembuhkan saya dan membuat saya sembuh kembali. Ketika saya mempelajari pertanyaan itu, saya sadar bahwa jika Tuhan dapat menciptakan langit dan bumi, Dia pasti dapat menyembuhkan saya. Saya menjawab pertanyaan itu dan langsung sembuh seketika. Dia menuntun saya melalui doa memohon pengampunan, dan saya menerima Yesus ke dalam hati saya hari itu. Haleluya!
Bukankah lucu bagaimana cara berkat Tuhan bekerja? Tanpa seseorang yang taat kepada firman Tuhan dan menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, saya mungkin sudah mati di bawah jembatan tahun itu. Sebaliknya, Dia menjumpai saya dengan keadaan seperti itu dan mengirimkan tiga malaikat kepada saya. Selama tahun berikutnya, iman saya bertumbuh. Saya mulai belajar bahwa Allah mengasihi saya dan bahwa ada kuasa yang bekerja dalam darah Yesus. Sementara saya tinggal di Lakeland dan dikelilingi oleh sekelompok orang percaya, saya baik-baik saja. Namun, ketika saya kembali ke Indiana, saya jatuh di bawah penghakiman dan penganiayaan. Meskipun saya sepenuhnya bermaksud melakukan kehendak Allah, setan memiliki terlalu banyak cara untuk menyesatkan. Rasa sakit kembali dalam hidup saya, dan saya mulai terjerumus kembali. Kali ini adalah ganja, speed (obat), dan pil penghilang rasa sakit. Saya selalu dalam keadaan "high" dan mulai mabuk-mabukan lagi. Hidup saya seperti sebuah film yang tidak pernah berakhir - tidak ada awal dan tanpa akhir.
Saya merasa bahagia selama beberapa tahun berikutnya, bergerak dari satu gereja ke gereja yang lain dan bahkan dari satu provinsi ke provinsi lain, berusaha melupakan masa kecil saya dan mencari kedamaian. Saya masih berkompetisi di sirkuit rodeo dan bekerja di peternakan sepanjang tahun, tetapi saya merasa ada sesuatu yang hilang. Saya mulai percaya bahwa saya perlu menikah dan menetap. Saya memiliki dua pernikahan yang gagal dan juga bukan ayah yang baik. Saya ingin melakukan hal yang benar tetapi sepertinya tidak bisa mencintai mereka dengan baik. Saya memiliki sifat jahat, seperti kakek saya, dan tidak bisa menunjukkan cinta atau kepercayaan seperti cinta mereka kepada saya. Tuhan tidak pernah meninggalkan saya dalam melalui semua ini, Dia menyembuhkan saya dari patah tulang punggung. Itu adalah sebuah mukjizat dalam hidup saya yang tidak akan pernah saya lupakan. Saya akan selalu memuji Dia. Dia adalah Tuhan yang luar biasa.
Saya kembali ke gaya hidup lama saya sekali lagi, dan kali ini lebih buruk dari sebelumnya. Saya tidak hanya mulai menggunakan shabu lagi, tetapi kali ini saya mulai memproduksinya. Pada tahun 2003, setelah melanggar masa percobaan dan dalam pelarian, saya terlibat dalam pengejaran yang berakhir dengan saya berlari ke sebuah rumah untuk bersembunyi. Dalam situasi yang memaksa saya untuk masuk penjara, saya mengeluarkan pistol dan memutuskan untuk membiarkan polisi menembak saya. Mereka menembakkan empat belas tembakan ke arah saya. Saya hanya terkena oleh peluru yang memantul, yang tidak membahayakan saya. Saya dinyatakan bersalah atas dua belas tindak pidana berat. Ini termasuk dua percobaan pembunuhan, meskipun saya tidak pernah menembak siapa pun. Saya ingin bunuh diri, bukan membunuh. Saya dijatuhi hukuman seratus tiga tahun penjara.
Saya menjadi sangat pahit dan marah pada Tuhan dan diri saya sendiri. Sepertinya saya telah gagal dalam segala hal, bahkan dalam mencoba bunuh diri. Saya tidak ingin berhubungan dengan Tuhan pada saat itu. Saya membelakangi Dia, tetapi saya tidak pernah melupakan apa yang telah saya alami dan cinta yang saya rasakan dalam Kristus Yesus. Dua tahun berikutnya sangatlah mengerikan. Saya didiagnosis menderita kanker prostat tetapi tidak pernah menjalani biopsi. Saya percaya laporan itu dan menerima kutukan ini. Saya kehilangan sekitar lima puluh pound dan semakin lemah. Saya menerima kunjungan dari bibi dan putri saya suatu hari dan diingatkan oleh mereka tentang semua yang telah Tuhan lakukan untuk saya. Dari mulut bayi muncul kebijaksanaan dan kekuatan.
Ketika saya kembali ke sel saya, saya berseru kepada Tuhan, bertobat karena ketidaktaatan saya, dan mendedikasikan kembali hidup saya kepada Kristus. Sejak hari itu, saya menemukan keinginan untuk hidup dan mulai bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhan saya. Saya berbicara tentang penyembuhan dan mematahkan kutukan kanker dalam hidup saya. Kemenangan adalah milikku, dan aku meraihnya. Selama beberapa tahun berikutnya, saya mulai tunduk kepada Tuhan dan melawan iblis. Dia memulai pekerjaan besar dalam diri saya di semua bidang kehidupan saya. Saya pergi ke retret Kristen pada tahun 2008 dan melakukan sesuatu yang mengubah hidup saya. Aku memaafkan ibu, kakek saya, dan semua orang yang telah menyakiti saya. Saya meminta Tuhan untuk mengampuni saya atas ketidaktaatan saya, dan Dia menyembuhkan hati saya. Semua beban terangkat dari saya, dan saya mulai merasakan cinta untuk semua orang. Saya memulai penyambutan pelayanan di gereja saya untuk membagikan kasih Tuhan kepada semua orang. Tahun ini, Tuhan memberkati saya dengan kesempatan untuk menjadi pemimpin dan membagikan Firman, Cinta, dan kesaksian-Nya dengan para orang-orang di dalam penjara ini. Tuhan menggunakan jiwa yang sepertinya paling tidak memungkinkan. Dia mengambil seorang pria yang hancur, terluka, dan marah, dan sekarang menggunakan dia untuk kemuliaan-Nya. Dia bisa memanfaatkanmu juga. Haleluya!
Comentarios